April 30, 2025

190mainwestport – Padukan Cita Rasa Otentik Mediterania dengan Budaya

Cari tahu di mana saja kota dengan tujuan wisata kuliner terbaik

Feta Cheese: Keju Asin Yunani untuk Salad Segar

 

Di tengah tren makanan sehat dan segar, keju tak lagi hanya dikenal sebagai bahan makanan berat yang tinggi lemak. Salah satu contoh keju yang berhasil merebut hati para pencinta kuliner sehat adalah Feta Cheese, keju asin khas Yunani yang kerap menjadi bintang dalam berbagai hidangan salad. Dengan rasa asin, tajam, dan sedikit asam, serta tekstur yang lembut dan mudah hancur, feta cheese menawarkan kesegaran sekaligus kekayaan rasa dalam satu gigitan. Tak heran, keju ini menjadi ikon kuliner Mediterania yang mendunia.

Asal-Usul dan Sejarah Panjang Feta

Feta cheese bukan hanya sekadar keju; ia adalah bagian raja zeus slot penting dari budaya dan sejarah Yunani. Asal usulnya diyakini telah ada sejak zaman kuno, bahkan disebutkan dalam literatur klasik seperti Odyssey karya Homer. Nama “feta” sendiri berasal dari kata Italia fetta, yang berarti “potongan”, merujuk pada cara keju ini dipotong-potong untuk disimpan dalam larutan air garam.

Feta telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola makan orang Yunani selama ribuan tahun. Ia tidak hanya digunakan dalam salad, tetapi juga dalam pai (seperti spanakopita), sandwich, bahkan sebagai pelengkap buah seperti semangka. Seiring waktu, popularitasnya menyebar ke berbagai belahan dunia dan menjadi keju favorit di banyak dapur internasional.

Proses Pembuatan Feta yang Unik

Feta cheese tradisional dibuat dari susu domba atau campuran susu domba dan kambing (maksimal 30% susu kambing). Susu ini difermentasi dan dikentalkan dengan rennet (enzim pengental), lalu dipotong-potong, ditiriskan, dan dimasukkan ke dalam cetakan. Setelah itu, keju diasinkan dan direndam dalam larutan garam (brine) selama minimal dua bulan.

Larutan garam inilah yang memberi feta cita rasa asin yang khas serta menjaga keju tetap awet tanpa bahan pengawet tambahan. Proses perendaman ini juga menjadikan tekstur feta tetap lembut, sedikit rapuh, dan mudah hancur ketika disentuh atau dicampur ke dalam hidangan.

Feta yang baik memiliki aroma segar, rasa tajam dan sedikit asam, dengan warna putih bersih tanpa kulit. Teksturnya padat namun lembut, dan terasa lumer di mulut ketika disantap.

Cita Rasa yang Serbaguna

Salah satu alasan feta cheese begitu populer adalah karena rasa dan teksturnya yang serbaguna. Keju ini tidak hanya cocok untuk salad, tapi juga bisa dipanggang, ditumis, atau dicampur dalam isian roti dan pai.

Beberapa hidangan populer yang menggunakan feta antara lain:

  • Greek Salad (Horiatiki): campuran tomat, mentimun, bawang merah, zaitun, dan potongan besar feta di atasnya, disiram dengan minyak zaitun. 
  • Spanakopita: pai bayam berlapis pastry filo dengan isian bayam, bawang, dan feta. 
  • Semangka dan Feta: kombinasi unik antara manis dan asin yang menyegarkan, cocok untuk menu musim panas. 
  • Pasta Feta Panggang: hidangan viral di media sosial, di mana feta dipanggang bersama tomat cherry dan bawang putih, lalu diaduk dengan pasta panas. 

Rasa asinnya yang kuat membuat feta cocok digunakan sebagai penyedap alami, menggantikan kebutuhan akan garam tambahan dalam masakan.

Feta dan Gaya Hidup Sehat

Meski tergolong keju asin, feta sebenarnya lebih ringan dibandingkan banyak keju keras lainnya seperti cheddar atau gouda. Kandungan lemaknya lebih rendah karena berasal dari susu domba dan kambing, serta kaya akan protein, kalsium, dan probiotik alami hasil fermentasi.

Feta juga cocok untuk orang yang sedikit sensitif terhadap laktosa, karena susu kambing dan domba umumnya lebih mudah dicerna daripada susu sapi. Ditambah lagi, proses fermentasinya mengurangi kadar laktosa secara alami.

Namun, karena kadar garamnya cukup tinggi, konsumsi feta sebaiknya tetap dalam porsi wajar—sebagai pelengkap, bukan bahan utama.

Perlindungan Asal Usul dan Status Khusus di Eropa

Uni Eropa memberikan status Protected Designation of Origin (PDO) untuk feta, yang berarti hanya keju yang diproduksi di Yunani dengan metode tradisional dan dari susu lokal yang boleh disebut “Feta”. Negara lain yang membuat keju serupa harus menyebut produknya dengan nama lain, seperti “Greek-style cheese” atau “white brined cheese”.

Perlindungan ini menunjukkan betapa pentingnya feta sebagai warisan kuliner nasional Yunani, sekaligus upaya menjaga kualitas dan keaslian produk di tengah arus globalisasi.

BACA JUGA: Kecap Asin Jepang vs Kecap Asin Cina: Perbedaannya?

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.